penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konflik peran ganda dan kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan di perusahaan Helwa. konflik peran ganda merujuk pada situasi di mana individu menghadapi tuntutan dan harapan yang bertentangan dari berbagai peran yang mereka pegang, sementara kecerdasan emosional mencerminkan kemampuan individu dalam mengenali, memahami, mengelola, dan mengungkapkan emosi mereka sendiri serta emosi orang lain. Metode penelitian yang digunakan adalah survei melalui kuesioner yang disebarkan kepada karyawan Helwa. Sampel penelitian terdiri dari 150 responden yang dipilih secara aca. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan metode regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik peran ganda memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap kinerja karyawan di perusahaan Helwa. Ketika karyawan mengalami konflik peran ganda, mereka mungkin mengalami stres dan kesulitan dalam menjalankan tugas-tugas yang diharapkan dari mereka, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kinerja mereka secara negatif. Di sisi lain, kecerdasan emosional memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi cenderung lebih mampu mengelola emosi mereka, beradaptasi dengan perubahan, memiliki hubungan kerja yang baik dengan rekan kerja, dan mengatasi tantangan dengan lebih efektif, yang pada akhirnya meningkatkan kinerja mereka. Berdasarkan temuan ini, disarankan pada perusahaan Helwa untuk memperhatikan konflik peran ganda yang mungkin dialami oleh karyawan dan mencari cara untuk mengurangi atau mengelola konflik tersebut. selain itu, perusahaan harus memperhatikan pengembangan kecerdasan emosional karyawan melalui pelatihan dan pendekatan pengembangan pribadi yang tepat.