Tradisi Telingaan Aruu atau tradisi telinga panjang merupakan tradisi yang sangat khas di Suku Dayak. Tradisi tersebut diteruskan secara turun temurun, namun tradisi ini tidak semua diadopsi oleh Suku Dayak yang ada di Kalimantan. Ada beberapa sub suku saja yang menerapkan tradisi ini, terutama suku yang berada di pedalaman Kalimantan dan tradisi Telingaan Aru memiliki makna beragam bagi suku Dayak. Berdasarkan latar belakang ini, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pemaknaan simbolik tradisi Telingaan Aruu bagi Suku Dayak. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Informan dalam penelitian ini yaitu salah seorang keturunan Suku Dayak Kenyah yang tinggal di Kalimantan Tengah dan seorang konten kreator asli Suku Dayak. Dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Tradisi Telingaan Aruu merupakan tradisi unik Suku Dayak yang memiliki makna simbolik yaitu sebagai penanda identitas suku bangsa yang beradab, simbol kecantikan bagi wanita suku Dayak, simbol kedewasaan dan kesanggupan menahan derita bagi laki-laki suku Dayak serta sebagai tanda status sosial Suku Dayak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi Telingaan Aruu bukan sekedar tradisi yang diteruskan turun temurun tanpa adanya makna tetapi Telingaan Aruu adalah tradisi yang mencerminkan sikap serta identitas Suku Dayak.