Fenomena kekerasan terhadap anak khususnya kejahatan kesusilaan menjadi masalah serius yang harus diperhatikan pemerintah dalam upaya memberantas tindak kejahatan di berbagai kalangan dan membenahi tingkah laku masyarakat di masa depan. Wilayah hukum Muaro Jambi menjadi salah satu wilayah yang tingkat kekerasan kesusilaannya tergolong tinggi. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana perlindungan hukum bagi korban kejahatan kesusilaan terhadap anak di bawah umur di Kabupaten Muaro Jambi. Jenis penelitian ini termasuk ke dalam yuridis normatif dan yuridis empiris. Yuridis normatif dilakukan secara deduktif dengan analisa terhadap pasal-pasal dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur permasalahan yang dikaji, sementara yuridis empiris berkaitan dengan kepustakaan dan pengambilan data langsung pada objek penelitian tentang perlindungan hukum bagi anak korban kejahatan kesusilaan di Kabupaten Muaro Jambi. Hasil temuan menunjukkan bahwa upaya perlindungan hukum bagi anak korban kejahatan kesusilaan di Kabupaten Muaro Jambi dibagi menjadi dua, yaitu perlindungan oleh hukum dan perlindungan oleh masyarakat. Perlindungan oleh hukum berpijak pada Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, dan Konvensi Hak-hak Anak (KHA) Pasal 19 dan 34. Perlindungan oleh masyarakat diupakayan oleh orang tua, guru, masyarakat, dan pemerintah.