Budaya Literasi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, mendengarkan, mendefinisikan, mengartikan, berfikir kritis tentang hal tertentu dengan menggunakan bahasa serta gambar dalam model yang beragam. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan salah satu kegiatan yang diharuskan oleh Pemerintah agar keterampilan siswa dalam berbudaya literasi dapat terintegrasi dengan K13 saat ini. Tujuan penulis melakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh budaya literasi sekolah terhadap perkembangan keterampilan 4C siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jabon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan metode observasi melalui pengamatan peneliti secara langsung terhadap kondisi di SMPN 1 Jabon. Upaya Gerakan Literasi Sekolah (GLS) digerakkan oleh pemerintah di setiap sekolah dengan tujuan agar siswa-siswi sekolahnya literat dan mampu menumbuhkan kemauan siswa untuk terus belajar (life long learning). SMPN 1 Jabon menyelenggarakan atau menerapkan kegiata-kegiatan yang menunjang literasi, contohnya seperti mengadakan kegiatan lomba mading setiap kelas, di setiap kelas wajib memiliki perpustakaan mini yang terdapat di sudut kelas yang berisi bermacam-macam koleksi, kegiatan wajib berkunjung ke perpustakaan yang ada jadwal tersendiri bagi tiap kelasnya. setiap tahun mengadakan duta literasi dimana para pesertanya terdiri dari siswa SMPN 1 Jabon yang memiliki keterampilan literasi dan memiliki wawasan pengetahuan umum yang luas, dan kegiatan yang paling sering dilakukan tercermin dari kebiasaan siswa yang setiap hari 20 menit pertama sebelum dimulainya proses pembelajaran siswa diharuskan untuk membaca buku apapun.