Lalu lintas pengedaran narkotika masih marak terjadi sepanjang tahun 2022 ini. Hal ini terjadi dikarenakan para pengedar tersebut bukan hanya beroperasi di kota besar melainkan hingga ke daerah bahkan ada yang sampai lintas negara jua. Padahal narkotika bisa menjadi zat yang membahayakan bagi orang yang mengonsumsinya apabila tanpa adanya pengendalian dan hak kepemilikan sehingga dapat menyebabkan penyalahgunaan obat tersebut yang dapat merugikan dirinya sendiri. Narkotika memang termasuk obat yang bermanfaat dalam medis Tetapi terdapat hukuman bagi orang yang dengan melawan hukum memiliki narkotika sendiri terdapat dalam Pasal 112 Undang-Undang Narkotika. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui jenis hukuman dan saksi yang sesuai bagi pelaku pengedar sabu-sabu, penelitian ini merupakan studi kasus dari putusan Pengadilan Negeri Sragen tahun 2022. Metode yang digunakan penulis yaitu yuridis normatif. Analisis data yang digunakan yaitu dengan analisis deduktif untuk menjelaskan sesuatu dari gambaran umum lalu ditarik menjadi kesimpulan yang khusus.