Perhitungan Harga Pokok Produksi perlu diperhatikan untuk menentukan harga jual suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi yang diterapkan pada PT Intimix Mitra Perkasa dengan menggunakan metode full costing. Analisis secara deskriptif komparatif dengan membandingkan perhitungan antara metode perusahaan dengan pendekatan full costing. Selain itu penelitian ini juga melakukan analisis terhadap titik impas pada perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan full costing lebih tepat digunakan oleh PT Intimix Mitra Perkasa, dan perusahaan berada kondisi titik impas jika mampu menjual hasil produksinya untuk mutu B0 sebanyak 3 m3 dan dinyatakan dalam rupiah sebesar Rp. 2.059.245,- atau lebih. Untuk mutu K-225 sebanyak 157 m3 dan dinyatakan dalam rupiah sebesar Rp. 116.091.610,- atau lebih, mutu K-250 sebanyak 292 m3 dan dinyatakan dalam rupiah sebesar Rp. 218.835.906,- atau lebih. Kemudian untuk mutu K-275 sebanyak 32 m3 dan dinyatakan dalam rupiah sebesar Rp. 24.466.430,- atau lebih. Mutu K-300 sebanyak 545 m3 dan dinyatakan dalam rupiah sebesar Rp. 428.011.877,- dan untuk mutu K-350 sebanyak 302 m3 dan dinyatakan dalam rupiah sebesar Rp. 244.664.720,-