Setiap anak pasti memiliki permasalahan dalam belajar, terutama ketika belajar di sekolah. Namun demikian, tidak semuanya anak membuka diri mengenai permasalahan yang ada dalam proses belajarnya tersebut pada orang tua. Begitu pula dengan perilaku orang tuanya. Mereka kurang memiliki kesadaran yang cukup kuat untuk berkomunikasi dengan anak mengenai masalah belajarnya. Hal ini tentu saja berpengaruh pada prestasi akademik anak di sekolah. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh intensitas komunikasi orang tua dengan anak dan keterbukaan diri anak pada masalah belajar terhadap prestasi akademiknya di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian lapangan. Pengambilan data dilapangan menggunakan metode angket (kuesioner), dokumentasi, serta uji korelasi. Responden penelitian ini adalah anak-anak SMA yang tinggal di Candraloka, Telaga Kahuripan. Penarikan responden menggunakan metode purposive sampling dan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah intensitas komunikasi dan self disclosure.