Lagu menjadi salah satu sarana komunikasi yang efektif untuk berkomunikasi pada situasi tak menentu, seperti pada kondisi pandemi COVID-19. Fokus penelitian ini adalah untuk mengulas makna lagu Di Rumah Aja dalam 42 Bahasa Daerah karya Eka Gustiwana. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui proses konstruksi realitas komunikator terhadap lagu Di Rumah Aja dalam 42 Bahasa Daerah, 2) memahami bagaimana audiens memahami makna lagu tersebut berdasarkan teori semiotika Barthes, serta 3) mengetahui efektivitas pesan dari lagu tersebut melalui perbandingan makna antara yang dimaksud oleh komunikator dengan yang dipahami oleh audiens. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Data penelitian dikumpulkan melalui prosedur dokumentasi, wawancara dengan komunikator, dan observasi. Instrumen yang digunakan adalah peneliti, dokumentasi video musik lagu Di Rumah Aja dalam 42 Bahasa Daerah, komentar audiens, dan pedoman wawancara. Data primer dari penelitian ini didapatkan melalui wawancara dengan Eka Gustiwana selaku narasumber sekaligus inisiator/komunikator lagu Di Rumah Aja dalam 42 Bahasa Daerah. Teori konstruksi realitas & teori semiotika Barthes sama-sama menyatakan bahwa suatu pesan memiliki dua makna, yaitu makna objektif dan makna subjektif. Sementara itu, efektivitas pesan diukur melalui adanya persamaan makna antara komunikator dan audiens. Berdasarkan hasil penelitian, komunikator dan audiens memiliki pemahaman yang sama mengenai makna subjektif lagu. Namun, komunikator dan audiens tidak memiliki pemahaman yang sama mengenai makna objektif lagu. Peneliti menyarankan agar komunikator lebih fokus dalam menekankan makna objektif pada audiens.