Ketika siswa memiliki pemahaman mengenai suatu konsep yang tidak sesuai dengan para ahli, maka dapat dikatakan bahwa siswa tersebut mengalami miskonsepsi. Berdasarkan hasil belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah Trawas pada materi bilangan desimal, ditemukan bahwa beberapa siswa memiliki pemahaman mengenai konsep dan prosedur bilangan desimal yang berbeda dengan yang telah disepakati oleh para ahli. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, dengan tujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi siswa pada bilangan desimal. Pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis beberapa artikel ilmiah, buku dan sumber lain yang relevan dengan penelitian ini. Berdasarkan hasil kajian, siswa menganggap tanda koma pada bilangan desimal sebagai pemisah pembilang dan penyebut, saat bilangan desimal dinyatakan dalam bentuk pecahan. Siswa memiliki pemahaman bahwa semakin banyak jumlah digit pada bilanagn desimal, maka semakin besar juga nilai bilangan tersebut. Siswa tidak memposisikan tanda koma pada posisi vertikal (lurus) saat menjumlahkan atau mengurangkan bilangan secara bersusun. Siswa memposisikan tanda koma secara vertikal (lurus) saat mengalikan bilangan dengan cara susun, serta siswa memiliki pemahaman bahwa angka desimal pada bilangan yang dibagi dan hasil bagi harus sama banyak, saat membagi bilangan desimal dengan cara pembagian panjang.