Pada pembelajaran IPA siswa diharuskan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Namun, pada kenyataannya pembelajaran IPA di SDN 3 Sumberbening masih kurang optimal. Masih banyak siswa yang tidak aktif atau pasif dalam proses belajar mengajar,sehingga masih banyak hasil belajar siswa yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Seharusnya pada mata pelajaran IPA KKM yang telah ditentukan oleh sekolah adalah 70. Namun pada kenyataanya masih ada 55% siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Selain itu respon siswa saat pembelajaran cenderung tidak antusias sehingga banyak siswa yang tidak memperhatikan materi yang diberikan oleh guru. Tujuan dari penelitian ini adalah 1)Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA materi suhu dan kalor dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning pada siswa kelas V SDN 3 Sumberbening, dan (2) Untuk mengetahui respon siswa pada pelajaran IPA materi suhu dan kalor setelah menggunakan model discovery learning pada siswa kelas V SDN 3 Sumberbening. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) Sebanyak 3 siklus yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II. Tahapan dari penelitian ini adalah perencanaan,pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada penelitan ini menunjukkan bahwa pada kegiatan prasiklus persentase ketuntasan siswa dikelas adalah 41%, lalu pada siklus I terdapat peningkatan persentase ketuntasan siswa di kelas menjadi 58% dan pada siklus II persentase ketuntasan siswa dikelas meningkat menjadi 83% dimana persentase tersebut sudah mencapai ketuntasan klasikal. Jadi dari penelitian ini penggunaan model pembelajaran discovery learning pada materi suhu dan kalor siswa kelas V SDN 3 Sumberbening mengalami keberhasilan.