Daerah Lamongan merupakan suatu daerah yang kental dengan budaya lokal yang diwariskan oleh nenek moyang terdahulu. Salah satunya adalah tradisi lamaran atau biasa disebut Ganjur oleh masyarakat Lamongan, Ganjur merupakan suatu tradisi tahap awal dalam pernikahan yang dilakukan oleh pihak perempuan yang melamar laki-laki ini masih dilestarikan oleh masyarakat Lamongan. Pada tahap Ganjur ini para leluhur yang ahli dalam bidang menghitung weton melakukan penjumlahan weton dari paasangan calon pengantin. Penelitian ini menggunakan pendekatan Etnomatematika peneliti bertujuan untuk mendalami konsep matematika pada tradisi menghitung weton untuk menentukan kecocokan pasangan calon pengantin. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif berupa design research dengan menggunakan data kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini yakni 3 peserta didik dengan rincian 1 laki-laki, dan 2 perempuan yang pada peserta didik kelas 1 SDN Kedungbanjar, Sambeng, Lamongan. Hasil dari penelitian menghitung weton ini menunjukkan bahwa pembelajaran RME berbasis etnomatematika memalui tradisi Ganjur mampu menjadikan peserta didik memahami konsep bilangan pada penjumlahan di sekolah dasar. Kesimpulan penelitian ini adalah peserta didik sangat terbantu dengan adanya pembelajaran penjumlahan menggunakan RME etnomatematika supaya peserta didik mampu mengaitkan dengan kontkes nyata.