Penelitian ini memiliki latar belakang masalah yaitu hasil belajar siswa SD Negeri 168 Gresik yang kurang memuaskan sehingga tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal tersebut dikarenakan karena para siswa menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dipahami, membosankan karena berhubungan dengan angka dan semua kegiatan dilakukan dengan menghitung dalam pemecahan soal. Disamping itu model pembelajaran yang kurang bervariasi membuat siswa merasa bosan dan tidak tertarik dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa juga menurun. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pembelajaran yang menyenangkan, bervariasi, dan menarik agar siswa memiliki semangat dan dapat meningkatkan hasil belajar juga. Supaya kondisi tersebut tidak berkepanjangan terjadi, maka sangat diperlukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat meningkat sehingga dilakukan perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Pada penelitian tindakan kelas menggunakan model Kemmis dan Taggart yang terdiri dari empat komponen meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian membuktikan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari rata-rata pada studi awal 63,88%, naik menjadi 75% pada siklus I, dan 91,66% pada siklus II.