Dalam era modern pada saat ini meningkatnya jumlah angka kendaraan setiap tahunnya bukanlah hal yang tabu, dimana semua orang membutuhkan kendaraan dalam menunjang kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun di sisi lain, tidak sedikit pula masyarakat yang belum sadar dalam berkendara dengan baik di jalan. Ada beberapa dari mereka yang lalai dalam berkendara di jalan, sehingga mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dan terkadang beberapa dari mereka tidak bertanggungjawab atas perbuatan yang dilakukannya, dengan membiarkan korban tergeletak di jalan lalu pelaku pergi begitu saja tanpa menghentikan laju kendaraan mereka, hal ini dapat kita sebut dengan kecelakaan lalu lintas (laka lantas) tabrak lari. Akan tetapi walaupun telah diatur dalam Undang-Undang, masih sering terjadi kecelakaan lalu lintas tabrak lari yang pelakunya melarikan diri. Dalam kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang mengakibatkan korban mengalami luka ringan, luka berat bahkan meninggal dunia karena tidak tertolong. Dalam hal ini penyidik berperan aktif dalam upaya penanganan tindak pidana tabrak lari bahkan pencegahannya, yaitu dengan upaya pencegahan atau upaya penanganan dengan memproses dan/atau menyelidiki perkara tabrak lari serta upaya himbauan atau upaya pencegahan dengan melakukan sosialisasi atau pemahaman kepada masyarakat dalam berkendara. Sedangkan kendala-kendala yang sulit dialami oleh penyidik adalah dari faktor eksternal dan sarana prasarana yang belum memadai dengan sempurna.