Dalam rangka menarik investasi, meningkatkan perekonomian nasional dan daya saing industri dalam negeri serta menurunkan biaya logistik nasional, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memberikan berbagai macam fasilitas/kemudahan di bidang kepabeanan, salah satunya adalah Pusat Logistik Berikat (PLB). Untuk memastikan fasilitas yang diberikan tepat sasaran, perlu dilakukan pengawasan yang optimal, salah satunya dari Pemeriksa Bea dan Cukai Ahli Pertama yang bertugas melakukan monitoring atas proses pemasukan dan pengeluaran barang di PLB. Adanya temuan dari Aparat Pengawas Fungsional terkait Pusat Logistik berikat, terutama proses pengawasan atas pemasukan dan pengeluaran barang di Pusat Logistik Berikat, memunculkan pertanyaan terkait peran Pemeriksa Bea dan Cukai Ahli Pertama dimaksud. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan dan menjelaskan apakah perlu dilakukan optimalisasi peran Pemeriksa Bea dan Cukai Ahli Pertama dalam mengawasi Pusat Logistik Berikat pada KPPBC TMP Cikarang dan upaya apa yang dapat dilakukan dalam rangka optimalisasi dimaksud. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bersifat kualitatif dengan metode pengumpulan data yaitu studi dokumentasi dan studi pustaka serta analisis database pada Customs Excise Information System and Automation (CEISA). Hasil dari penelitian ini menunjukkan perlu optimalisasi peran Pemeriksa Bea dan Cukai Ahli Pertama dalam mengawasi Pusat Logistik Berikat pada KPPBC TMP Cikarang. Upaya optimalisasi tersebut dapat dilakukan melalui Pemantauan Pengendalian Utama. Hasil Pemantauan Pengendalian Utama diharapkan dapat meningkatkan kinerja Pemeriksa Bea dan Cukai Ahli Pertama dan mencegah terjadinya fraud.