Setiap anak adalah berbeda yang memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing. Sesuai fitrahnya anak memiliki potensi, memiliki minat dan kebutuhan yang berbeda. Salah satu keunikan itu adalah gaya belajar anak. Dalam implementasi kurikulum merdeka, assesmen diagnostic kognitif dan non kognitif merupakan acuan bagi guru dalam merencanakan pembelajaran. Memahami dan mengenali gaya belajar anak dengan cara mengobservasi karakteristik anak yang sering muncul di kegiatan mainnya. Tentunya masing-masing anak mempunyai hak untuk mendapatkan pendekatan yang berbeda dalam belajar. Tujuan dari penulisan ini adalah memahami bagaimana pentingnya guru mengenal gaya belajar anak sebagai masukan guru merencanakan pembelajaran berdiferensiasi di kurikulum merdeka dengan harapan mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Metode yang digunakan dalam penulisan disini adalah tinjauan pustaka dimana data didapat dari sumber-sumber pustaka yang berhubungan dan relevan dengan topik yang diangkta yaitu gaya belajar anak dan pembelajaran berdiferensiasi di PAUD. Hasil dari penulisan ini adalah bahwa dengan memahami gaya belajar anak guru dapat merancang pembelajaran yang bermakna bagi anak sesuai gaya belajarnya. Kesimpulan yang dapat diambil adalah dengan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi sesuai gaya belajar dapat mengoptimalkan pemahaman anak,dan memunculkan kreatifitas guru.