Permasalahan yang muncul saat peneliti melakukan tanya jawab terhadap anak dan meminta anak untuk menceritakan kembali cerita yang didengar, hanya beberapa anak yang dapat menjawab pertanyaan dengan tepat terkait cerita dan hanya sedikit anak yang mampu menceritakan kembali cerita yang didengar maka dirancanglah sebuah penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara melalui metode bercerita. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas dengan melaksanakan dua siklus. Subyek penelitian terdiri dari 25 anak TK kelompok B di Yogyakarta. Pada siklus pertama, digunakan metode bercerita menggunakan audio visual book, 8 anak dapat menjawab pertanyaan dengan tepat berdasarkan cerita yang didengar,14 anak dibantu oleh guru dan 3 anak belum mau menjawab. Kemampuan berbicara anak yaitu menceritakan kembali isi cerita didapatkan 10 anak dapat menceritakan dengan baik, 13 anak dibantu oleh guru, 2 anak terbata-bata. Siklus kedua dilakukan dengan menggunakan media yang berbeda berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama yaitu metode bercerita menggunakan sandiwara boneka dan didapatkan hasil yang meningkat yaitu 20 anak dapat menjawab pertanyaan dengan tepat berdasarkan cerita yang didengar, 3 anak masih dibantu guru dan 2 anak belum tepat. Pada kemampuan berbicara, 22 anak dapat menceritakan kembali isi cerita dengan lancar, 2 anak dengan dibantu,1 anak mengulang kalimat guru.