Kualitas pembelajaran Matematika khususnya materi penjumlahan pecahan penyebut tidak sama di SD Negeri 2 Ampelsari terbilang masih rendah, hal ini dapat dilihat saat proses pembelajaran berlangsung siswa kurang aktif dan hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini disebabkan karena guru menggunakan metode yang kurang variatif sehingga terkesan monoton dan membosankan, hal ini berakibat siswa kurang tertarik terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung. oleh karena itu penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, tetapi siklus dilaksanakan melalui empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Tujuan pemelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran matematika materi penjumlahan pecahan penyebut tidak sama, hasil dari analisis menunjukan peningkatan hasil pembelajaran kesesuaian dengan RPP, dari 22,72% yaitu 5 siswa dari 22 siswa pada pembelajaran prasiklus kemudian meningkat menjadi menjadi 50% yaitu 11 siswa dari 22 siswa pada pembelajaran siklus I, dan meningkatkan kembali menjadi 90,9% yaitu 20 siswa dari 22 siswa pada pembelajaran siklus II. Kemudian untuk keaktifan siswa 27,27% yaitu 6 siswa dari 22 siswa pada prasiklus meningkat menjadi 50% pada siklus I yaitu 11 siswa dari 22 siswa, dan meningkat kembali menjadi 95,45% yaitu 21 siswa dari 22 siswa. Simpulan dari penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatnya mutu pembelajaran Matematika materi penjumlahan pecahan penyebut tidak sama menggunakan metode "Talking Stick" pada siswa kelas V semester 1 SD Negeri 2 Ampelsari