Media sosial merupakan salah satu produk teknologi yang digunakan sebagai sarana mengeluarkan pendapat. Namun, dalam praktiknya seringkali disalahgunakan sebagai ekspresi penghinaan atau penghinaan terhadap orang lain. Pasal 27 Ayat (3) UU ITE memberikan perlindungan dan payung hukum bagi user dan penyedia media sosial. Tulisan dalam karya ilmiah ini menganalisis kebebasan berpendapat melalui media sosial dalam perspektif Pasal 27 Ayat (3) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Adapun karya ilmiah ini bersumber dari pemikiran dan hasil kajian dengan menyajikan bahasan atau kajian yang bersumber dari sumber bacaan: buku, artikel, hasil penelitian, dan sumber lain yang mendukung. Kesimpulan dalam karya ilmiah ini adalah kebebasan menyampaikan pendapat dibatasi oleh peraturan perundang-undangan. Pasal 27 Ayat (3) UU ITE menjadi salah satu pasal yang mengatur larangan untuk melakukan penghinaan dan /atau pencemaran nama baik dalam media sosial meski dianggap melenceng dari UUD 1945 tentang kebebasan berekspresi sebagai hak asasi. Namun, tidak dapat dipungkiri, adanya Pasal 27 Ayat (3) UU ITE disisi lain juga memberikan payung hukum bagi seseorang yang merasa telah dilanggar hak asasinya serta dilukai harkat dan martabatnya.