Penelitian ini dilatarbelakangi oleh guru pada saat mengajar hanyadengan penjelasan lisan (ceramah) dan kurang melibatkan siswa. Prosespembelajaran di kelas pada umumnya lebih menekankan pada aspek kognitif yanglebih berfokus pada pemahaman bahan pengetahuan dan ingatan. Dalam situasidemikian siswa dituntut untuk menerima apa yang dianggap penting oleh gurudan menghafalnya. Di dalam kegiatan pembelajaran kemampuan berbicarakhususnya berlangsung monoton dan membosankan.Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana penerapanmetode bermain peran (role playing) untuk meningkatkan keterampilan berbicarasiswa SDN Weton-Wetan tahun ajaran 2022/2023. Metode penelitian ini ialahPTK (Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Subjekpenelitian ini terdiri dari 20 peserta didik kelas 2.Hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) penerapan metodebermain peran (role playing) pada siklus 1 masih belum maksimal. Dilihat dariperolehan nilai rata-rata sebesar 70,5 sedangkan perolehan akhir aktivitas gurumengalami peningkatan menjadi 95,25. 2) Prosentase ketuntasan belajar pesertadidik pada keterampilan berbicara setelah diterapkan metode bermain peran (roleplaying) mengalami peningkatan 25% (pra siklus) , 55%(siklus I), dan 95%(siklus II).