Komisi Pembrantasan korupsi (KPK) adalah Lembaga negara yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna terhadap upaya pembrantasan tindak pidana korupsi. KPK bersifat indipenden dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya korupsi di Indonesia dan pihak – pihak yang terlibat didalamnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif Penelitian deskriptif ialah suatu penelitian yang digunakan untuk mencari gambaran atau hasil dari suatu peristiwa, situasi, perilaku, subjek, atau fenomena pada masyarakat. Penelitian ini berusaha untuk menjawab pertanyaan tentang apa, kapan, siapa, di mana, dan bagaimana berkaitan dengan suatu permasalahan yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa KPK dalam menangani masalah korupsi terdapat hambatan dalam melakukan pembrantasan korupsi, antara lain berupa hambatan structural, kultural, instrumental, dan manajemen. Faktor penyebab terjadinya korupsi ada dua, internal dan eksternal. Penyebab korupsi secara internal berasal dari diri sendiri atau dorongan keluarga. Sedangkan penyebab korupsi secara eksternal berasal dari luar kehidupan pribadi seseorang. Upaya pencegahan terjadinya korupsi dengan cara memperkuat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), memperkuat Mahkamah Agung dan jajaran peradilan di bawahnya, membangun kode etik di sector public, membangun kode etik di sekitar partai politik, organisasi profesi, asosiasi bisnis, dan meneliti lebih jauh sebab – sebab perbuatan korupsi secara berkelanjutan.