Diawali dengan Peraturan Presiden No. 65 Tahun 2016 yaitu PT Adhi Karya ditugasi membangun infrastruktur depo, sebelumnya hanya membangun jalan layang, stasiun kereta api, dan sarana operasional. Metode pengembangan menggunakan pola design-and-build dan lebar yaitu 1.435 mm. Dalam rangka tertib administrasi, PT Kereta Api Indonesia ditunjuk sebagai operator LRT Jabodebek. Karya ilmiah ini dilatarbelakangi oleh risiko yang selalu ada dalam pelaksanaan pekerjaan lapangan dikarenakan obyek pekerjaan dan bidang pekerjaan yang ditekuni memiliki proyeksi risiko yang harus didalami dan segera ditangani maupun dikelola. Juga terkait dengan risiko yang terkait dengan angkutan umum, semua penilaian risiko harus dikelola dengan sangat baik. Tujuan penulisan naskah akademik ini adalah untuk mendeskripsikan manajemen risiko pekerjaan pemeliharaan infrastruktur yang dilakukan oleh Dinas Perkeretaapian dan Jembatan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam pelaksanaan proyek LRT Jabodebek. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Analisis bahan penelitian artikel ilmiah ini dilakukan melalui penelusuran dan pengumpulan data observasi, wawancara, dan data lapangan secara sistematis. H. Pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Berdasarkan data yang telah didapatkan bahwa Divisi Track and Bridge telah menerapkan manajemen risiko yang sangat komplek terkait dengan operasinya, hal tersebut tertuang dalam SOP dan Peraturan Direksi yang dikeluarkan oleh Executive Vice President.