Indonesia saat ini sedang dalam transisi menuju pendidikan abad 21 yang membimbing siswa memiliki keterampilan 4C (Critical Thinking, Creative Thinking, Collaboration, and Communication). Kemampuan berkolaborasi merupakan salah satu komponen kompetensi pembelajaran yang paling penting di abad 21. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari di SD. Matematika adalah suatu ilmu pengetahuan nyata yang mengajarkan angka, bentuk, hubungan dengan konsep dan logika menggunakan bahasa, simbol dan lambang dalam menyelesaikan permasalahan kontekstual. Hasil observasi menyatakan bahwa lebih dari 70% siswa belum memenuhi kriteria minimum ketuntasan belajar matematika materi bilangan desimal. Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Metode yang diambil pada penelitian ini adalah metode peer teaching, yang disesuaikan dengan kemampuan yang diminta pada abad 21, yaitu kolaboratif. Metode pembelajaran tutor sebaya merupakan metode yang menjadikan siswa kategori atas yang lebih mudah menyerap materi dari suatu kelompok siswa sebagai tutor bagi teman lainnya. Pada pre-test siklus I nilai yang dicapai masih sangat rendah, hal itu dapat dilihat dari nilai terendah adalah 60 sedangkan untuk nilai tertinggi adalah 75, dan hanya 22% atau 7 dari 32 siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan dan nilai rata-rata sebesar 65, sehingga diterapkan metode pembelajaran peer teaching (tutor sebaya). Pada post-test siklus II setelah penerapan metode pembelajaran peer teaching mengalami peningkatan yang signifikan yaitu semua siswa 100% atau 32 dari 32 siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan nilai ratarata sebesar 80,31, nilai terendah 75 dan nilai tertinggi 90. Penggunaan metode peer teaching dalam pembelajaran matematika materi bilangan desimal dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Pegadungan 02. Hal ini terlihat dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 69%