Kompetensi yang dibutuhkan bagi anak untuk bisa menghadapi masa depannya di era abad 21 dirumuskan dalam 4C; Critical Thinking, Communication, Collaboration, Creativity. Mengutip arahan yang diberikan oleh Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud, Supriano (Pentingnya 4C untuk Menghadapi Abad 21, 2019) Anak-anak yang bisa bersaing di abad 21 adalah anak-anak yang memiliki inovasi dan kreativitas. Kalau dulu inovasi dan kreativitas milik orang dewasa, orang tua, tetapi kalau sekarang justru inovasi dan kreativitas timbul dari anak-anak muda, di sinilah kalau tidak kita imbangi, tidak kita tuntun anak-anak kita untuk menciptakan kreativitas, mereka akan sulit menghadapi perkembangan. Salah satu media pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengasah kemampuan kreatif anak adalah media Loose Parts. Media ini digunakan atas dasar materi yang mudah untuk didapatkan di sekitar lingkungan anak itu berada, materi bisa didapat secara cuma-cuma tanpa biaya, materi bisa dari barang-barang bekas yang aman dan layak pakai, tidak memerlukan aturan tertentu ataupun prosedur tertentu untuk menggunakan media ini sehingga anak bisa dengan bebas menggunakan imajinasi dan kreativitasnya untuk menciptakan karya. Menurut Jean Piaget, Tahap Bermain Simbolik (antara usia 18 bulan-7 tahun). Kegiatan bermain pada tahap ini ditandai dengan kemampuan anak untuk mempresentasikan pengalaman aktual atau pengalaman khayalannya melalui penggunaan beberapa benda, gerakan, dan Bahasa (Yawkey & Pellegrini, dalam Tedjasaputra, 2003). Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa manfaat menggunakan media Loose parts dalam pembelajaran Pendidikan Usia Dini terbukti bermanfaat untuk mengasah kreativitas anak