Penelitian ini di tujukan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran materi IPA sifat cahaya menggunakan manipulatif tiga dimensi. Pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) digunakan dalam penelitian kuantitatif ini. Untuk penelitian ini, lingkungan digunakan sebagai seperangkat alat peraga tiga dimensi. Contohnya antara lain kardus bekas yang masih bisa dipakai, gelas plastik bening, pensil, cermin datar, lilin, dan senter. Tes formatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data yang menggabungkan analisis kuantitatif dan kualitatif. Pembelajaran dengan alat peraga tiga dimensi merupakan pendekatan untuk meningkatkan hasil belajar IPA agar pembelajaran tidak monoton dengan menggunakan metode ceramah karena peningkatan hasil belajar terjadi secara bertahap. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini menunjukkan peningkatan dari penelitian prasiklus yang dimulai ketika hanya 8 siswa yang menyelesaikan tugasnya dan 12 siswa lainnya belum menyelesaikannya, dengan kisaran skor rata-rata 61,25% (kriteria buruk). Dengan rentang skor rata-rata 63,5% (kriteria sedang), terdapat 12 siswa yang tuntas pada siklus I, dibandingkan 8 siswa lainnya yang tidak tuntas. Pada siklus II terdapat 18 siswa yang tamat, menyisakan 2 siswa dengan kisaran skor rata-rata 79% (kriteria tinggi) yang belum menyelesaikan studinya. Kenaikan dari siklus I ke siklus II kira-kira 15,5%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelajaran dengan menggunakan alat peraga tiga dimensi secara signifikan meningkatkan peningkatan hasil belajar IPA materi sifat-sifat cahaya siswa kelas IV SD. Krisna 4 Kristen.