Norma hukum adalah norma yang memuat aturan mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara tersebut sepatutnya untuk dipatuhi agar tercipta kehidupan yang aman dan tentram.Apabila norma hukum itu dilanggar, maka dapat dikenakan sanksi berupa pidana penjara sesuai kejahatan atau pelanggaran yang dilakukannya. Penulisan karya ilmiah ini berdasarkan Penelitian dengan metode yuridis empiris dengan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas pembinaan narapidana di Rutan Klas II-B Pacitan. Sedangkan manfaat yang ingin dicapai adalah memberi masukan agar pembinaan yang dilakukan dapat lebih dimaksimalkan lagi, demi terwujudnya pembinaan yang benar-benar efektif bagi narapidana di Rutan Klas II-B Pacitan. Stigma negatif yang selalu melekat pada mantan narapidana, khususnya residivis tindak pidana itulah yang menjadi salah satu faktor kendala untuk kembali ke kehidupan sosialnya. Pembinaan narapidana di Rutan Klas II-B Pacitan, meliputi pembinaan kesadaran berbangsa dan bernegara, pembinaan kesadaran beragama, pembinaan jasmani, serta pembinaan kemandirian melalui program keterampilan pertukangan, kerajinan meubel, kerajinan lampu timbul acrylic, pembuatan souvenir, perikanan, perkebunan, keterampilan bermusik, hingga keterampilan memasak. Pembinaan-pembinaan tersebut sudah cukup efektif, namun belum optimal. Untuk itu diperlukan upaya dari Rutan Klas II-B Pacitan dalam mendorong narapidana, khususnya mereka yang tidak mendapatkan pembinaan kemandirian untuk segera mengambil bagian dalam pembinaan tersebut. Selain itu, masih perlu ditambah lagi beberapa pembinaan yang dikhususkan pada perubahan pola pikir narapidana terhadap hukum yang berlaku di Indonesia agar meraka lebih berhati-hati dalam bersikap dan berperilaku. Misalnya dengan pembinaan kesadaran hukum dan pembinaan kecerdasan intelektual.