Pada masalah penelitian ini di latar belakangi dari pengamatan anak usia dini mengenai motorik halus di PAUD KB Al-Furqon. Proses pembelajaran di kelas terkadang membuat anak didik tidak bersemangat dan menunjukkan rendahnya gerak motorik halus hal ini karena metode yang diterapkan belum bervariasi, masih banyak anak yang tidak fokus, dan kegiatan pembelajaran lebih kepada penggunaan buku sehingga proses pembelajaran menjadi membosankan. Perkembangan motorik adalah suatu perkembangan dalam kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya perkembangan ini sejalan dengan kematangan saraf, otot anak ataupun kemampuan kognitif anak. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan motorik halus melalui teknik kolase bahmi pada anak kelompok B di KB Al-Furqon Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin. Metode yang digunakan dalam teknik kolase ini yaitu tumpang tindih atau saling tutup (overlapping) dan penataan ruang (spatial arrangement). Penulis melakukan pelaksanaan perbaikan pembelajaran menggunakan teknik kolase bahmi melalui 2 siklus. Pada setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada siklus 1 siswa memperoleh rata-rata 22% dan siklus 2 memperoleh rata-rata 88%. Dengan penggunaan metode teknik kolase untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak usia dini menjadi lebih meningkat, hal ini dapat dibuktikan dari rata-rata kelas dan ketuntasan yang dicapai setiap siklusnya dan mengalami peningkatan.