Penelitian ini dilatarbelakangi karena Dalam pembelajaran IPA biasanya guru tidak menggunakan metode yang bervariasi, sehingga dalam pembelajaran siswa lebih pasif dan hanya menerima penjelasan dari guru saja. Sebagai akibat dari guru yang kurang terampil dalam memberikan pembelajaran, hasil yang diperoleh siswa hanya bersifat teori bahkan ada siswa yang tidak memahami apa yang dijelaskan oleh guru. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan taggart yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya setiap siklus meliputi planning ( rencana ), Action ( tindakan ), observation ( Pengamatan ), dan reflection ( refleksi ). Siswa yang diteliti berjumlah 28 Siswa, yang terdiri dari 18 siswa laki - laki dan 10 siswa perempuan, pada siklus pertama yang dilaksanakan pada tanggal 08 mei 2023 siswa yang mencapai ketuntasan minimal hanya 67,86% kemudian pada siklus kedua yang di laksanakan pada tanggal 11 Mei 2023 siswa yang mencapai ketuntasan minimal menjadi 89,29 %. Dengan demikian metode experiental learning dapat meningkatkan hasil belajar Peserta didik tahun ajaran 2022/2023.