Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh kompensasi terhadap fenomena quiet quitting pada karyawan Gen Z di Kota Bandung. Melalui pendekatan kuantitatif dan desain penelitian survei, data dikumpulkan dari 30 karyawan Gen Z melalui penggunaan kuesioner. Hasil analisis menggunakan program SPSS menunjukkan dominasi responden laki-laki (53,3%) dan mayoritas responden berusia 19-21 tahun (60%) dengan pengalaman kerja yang relatif lama (56,7% bekerja selama 2 tahun ke atas). Temuan penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara kompensasi dan potensi quiet quitting, di mana peningkatan dalam kompensasi berhubungan dengan penurunan potensi quiet quitting sebesar 0,874 unit. Dalam konteks ini, perusahaan perlu memperhatikan faktor kompensasi sebagai strategi untuk mengurangi potensi quiet quitting karyawan Gen Z. Peningkatan kompensasi yang meliputi gaji kompetitif, program insentif, kesempatan pengembangan karir, dan keseimbangan kerja-hidup dapat meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan, sehingga mereka cenderung lebih enggan untuk meninggalkan pekerjaan. Penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan elemen-elemen ini guna menciptakan lingkungan kerja yang menarik dan mempertahankan karyawan Gen Z yang berpotensi dalam jangka panjang.