ABSTRAKPandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia mengakibatkan hampir semua sektor perusahaan berkinerja negatif sehingga perekonomian mengalami resesi pada tahun 2020. Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional menjadi salah satu sektor yang berkinerja positif. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan rasio keuangan perusahaan farmasi sebelum dan selama pandemi Covid-19 tahun 2019-2020. Objek penelitian ini adalah perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel sebanyak 8 perusahaan dipilih berdasarkan kriteria perusahaan yang memiliki skala nasional dan multinasional, yaitu: PT Darya-Varia Laboratoria, PT Indofarma, PT Kimia Farma, PT Kalbe Farma, PT Merck, PT Pyridam Farma, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, dan PT Tempo Scan Pacific. Data yang dianalisis adalah laporan keuangan. Pengolahan data dilakukan dengan membandingkan hasil rasio keuangan antara perusahaan sejenis pada rasio likuiditas, struktur modal, pengelolaan aset, profitabilitas, dan nilai pasar. Analisis rasio keuangan menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap kinerja perusahaan farmasi yang diteliti. Pada rasio likuiditas, terjadi penurunan yang signifikan dalam hal likuiditas, perputaran piutang, dan pengendalian inventaris. Pada rasio struktur modal dan efisiensi pengelolaan aset, terjadi peningkatan utang dan kendala pengendalian bunga, sehingga penggunaan aset tetap dan total aset tidak optimal. Rasio nilai pasar mengalami fluktuasi signifikan, baik peningkatan maupun penurunan. Namun, rasio profitabilitas menunjukkan peningkatan pendapatan penjualan dengan penyesuaian biaya barang terjual, biaya operasional, dan bunga yang lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.Sektor farmasi mencatat pertumbuhan sebesar 8,45% pada kuartal keempat tahun 2020 selaras dengan peningkatan permintaan dalam negeri untuk obat-obatan, vitamin, dan peralatan kesehatan.ABSTRACTThe Covid-19 pandemic in Indonesia has resulted in almost all sectors of companies performing negatively, leading to an economic recession in 2020. The pharmaceutical industry, including chemical drugs and traditional medicines, was one of the sectors that performed positively. This research aims to compare the financial ratios of pharmaceutical companies before and during the Covid-19 pandemic in the years 2019-2020. The research subjects are pharmaceutical companies listed on the Indonesia Stock Exchange. A sample of 8 companies was selected based on the criteria of companies with national and multinational scales, namely: PT Darya-Varia Laboratoria, PT Indofarma, PT Kimia Farma, PT Kalbe Farma, PT Merck, PT Pyridam Farma, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, and PT Tempo Scan Pacific. The analyzed data consists of financial reports. Data processing is done by comparing the financial ratios among similar companies in terms of liquidity, capital structure, asset management, profitability, and market value. The analysis of financial ratios indicates that the Covid-19 pandemic has influenced the performance of the studied pharmaceutical companies. There is a significant decrease in liquidity, accounts receivable turnover, and inventory control in terms of liquidity ratios. In terms of capital structure and asset management efficiency, there is an increase in debt and constraints on interest control, resulting in suboptimal use of fixed assets and total assets. Market value ratios fluctuate significantly, showing both increases and decreases. However, profitability ratios show an increase in sales revenue with adjustments in the cost of goods sold, operating expenses, and higher interest compared to the previous period. The pharmaceutical sector recorded a growth of 8.45% in the fourth quarter of 2020, in line with the increasing domestic demand for medicines, vitamins, and healthcare equipment.