Program Pengungkapan Sukarela (PPS) merupakan upaya Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang bertujuan untuk pemulihan perekonomian dan meningkatkan pendapatan negara pasca pandemi Covid-19 sekaligus meningkatkan kepatuhan bagi Wajib Pajak serta untuk memperluas pendapatan data pajak (tax base) guna menunjang sistem perpajakan yang baik kedepannya. Program Pengungkapan Sukarela terbagi atas dua skema kebijakan yang dibedakan berdasarkan subjek, objek dan tarif penerimaannya lebih tinggi dari program sebelumnya dengan harapan bahwa kepatuhan Wajib Pajak meningkat. Program Pengungkapan Sukarela di KPP Pratama Jakarta Pluit menarik untuk ditinjau sebab pada Program Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) tahun 2016 KPP tersebut menempati posisi pertama penerimaan Tax Amnesty (TA) di Kantor Wilayah DJP Jakarta Utara. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi Program Pengungkapan Sukarela terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Pluit. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu metode deskriptif dan serta pengumpulan beberapa data primer dan data sekunder periode tahun 2022 dan beberapa dokumen lain yang relevan dengan kepentingan penelitian. Jumlah realisasi penerimaan Program Pengungkapan Sukarela KPP Pratama Jakarta Pluit adalah sebesar Rp.2.379.640.096.546,00. Sedangkan Harta Bersih yang dideklarasikan oleh Wajib Pajak sebesar Rp.24.646.024.280.824,00. Penerimaan Program Pengungkapan Sukarela berkontribusi dengan kriteria cukup baik dengan rasio kontribusi sebesar 32,72%. Dengan kontribusi sebesar ini, program tersebut dapat mendongkrak realisasi penerimaan di KPP Pratama Jakarta Pluit hingga melebihi target yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu dengan capaian 118,44%.