Bank Sampah menjadi wadah efektif untuk mengelola sampah di tingkat lokal untuk mengurangi sampah yang akan diangkut di TPA sebagai pemrosesan akhir. Berdasarkan data SIPSN (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional), BSI (Bank Sampah Induk) di Kabupaten Sumenep hanya ada satu yaitu BSI Sumenep yang berada di Jl. KH Mansyur No. 25. Namun, keadaannya bank sampah aktif hanya terdapat tiga bank sampah di 3 kelurahan dari total 24 desa/kelurahan yang tercatat memiliki bank sampah. BSU di Kabupaten Sumenep tersebar di beberapa kelurahan yaitu Kelurahan Pamolokan (Bank Sampah Unit Tunggak Jati), Kelurahan Kalimook (Bank Sampah Unit Sejahtera) dan Kelurahan Marengan Daya (Bank Sampah Mawar). Kurangnya kemampuan bank sampah mengoptimalkan keuntungan untuk anggota dalam menjalankan bisnis secara professional berpengaruh pada rendahnya kinerja bank sampah. Nantinya penambahan nasabah diperlukan agar semakin luas masyarakat yang merasakan dampak dari adanya bank sampah. Untuk menarik lebih banyak minat nasabah dan menjadi bank sampah percontohan untuk meningkatkan bank sampah yang dapat diaktifkan di Kabupaten Sumenep, perlu adanya kajian tingkat efiensi empat bank sampah unit tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme kerja dan mengevaluasi kinerja efisiensi Bank Sampah aktif. Selanjutnya, alternatif rekomendasi dapat diberikan di setiap Bank Sampah aktif tersebut.