Barliana1, Wahib Assyahri2barlianabarliana2@gmail.com,Ilmu Administrasi Negara, Universitas Terbuka1Wassahri.wa@gmail.com Administrasi Publik, Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi2ABSTRAKProgram relaksasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) oleh Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Paser merupakan implementasi dari proses kebijakan dalam percepatan ekonomi masyarakat dengan meningkatkan kepatuhan wajib pajak yang akan berimplikasi terhadap peningkatan pendapatan daerah, namun program yang terlaksana tidak maksimal dari aspek komunikasi dan pendapatan yang diterima. Tujuan penelitian ini sebagai tolok ukur untuk melihat keefektifan dari program relaksasi PBB yang dijalankan tahun 2022 dan menjadi pertama kalinya di Kabupaten Paser. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bersumber dari hasil penelitian dengan menggunakan teknik pengambilan data melalui observasi dan wawancara terhadap beberapa narasumber terkait dengan berbagai dokumentasi serta penyelidikan mendalam pada instansi yang bersangkutan . Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak maksimalnya program relaksasi Pajak Bumi Bangunan tahun 2022 yang dilakukan di Kabupaten Paser tetapi, masih memberikan pemasukan bagi pendapatan daerah. Kurangnya Efektivitas itu dikarenakan kurang optimal dalam sosilisasi kepada pihak terkait sehingga masyarakat khususnya wajib pajak yang tidak mengetahui adanya program ini. Namun pada sebagian masyarakat merasa sudah ada kesesuaian kehendak antara pemerintah dan masyarakat akibat ketidaktertiban administrasi pembayaran yang sebelumnya terpecah pada institusi tertentu sehingga menyebabkan mal administrasi dan berimplikasi pada rendahnya kesadaran wajib pajak yang merasa dirugikan. Dengan demikian diharapkan melalui program ini dapat menstimulus semangat wajib pajak masyarakat Kabupaten Paser untuk kedepannya.