Pada saat ini teknologi infomasi berkembang dengan sangat pesat. Hal ini didukung dengan adanya internet diberbagai dunia termasuk Indonesia. Perkembangan teknologi ini bisa menjadi peluang positif dalam dunia bisnis, akan tetapi bisa juga menjadi peluang negatif dalam dunia bisnis. Salah satunya adalah pemalsuan dokumen yang dilakukan oleh oknum” perusahaan untuk meraup keuntungan dari Investor yang melakukan penanaman modal di perusahaan tersebut. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum normatif yang dilakukan dengan penelitian kepustakaan. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui penyebab Perusahaan CV. AJ dan CV. GJM melakukan pemalsuan dokumen, 2) untuk mengetahui dampak pemalsuan dokumen bagi perusahaan CV. AJ, CV. GJM dan Investor, dan 3) untuk mengetahui penyelesaian kasus pemalsuan dokumen yang dilakukan perusahaan CV. AJ dan CV. GJM terhadap Investor. Hasil penelitian maraknya pemalsuan dokumen bagi perusahaan CV. AJ dan CV. GJM dan Investor menunjukkan bahwa kasus AR merupakan kasus tindak pidana pemalsuan dokumen yang dimana telah diatur dalam ketentuan pidana Pasal 263 ayat 1 KUHP, Pasal 378 KUHP, Pasal 492 Undang-Undang Nomor 1 tahun 2023 dan Pasal 37 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganeraan Republik Indonesia. Dalam kasus AR, penyelesaian kasus pemalsuan dokumen yang dilakukan perusahaan cv terhadap investor yang tepat ialah dengan melakukan proses litigasi yang dimana proses litigasi merupakan proses penyelesaian kasus melalui pengadilan. Karena apabila melakukan proses nonlitigasi, proses tersebut tidak akan membuahkan hasil dan AR tidak akan pernah kapok untuk melakukan kasus tindak pidana pemalsuan dokumen demi kepentingan pribadinya. Jika dilakukan proses litigasi, AR akan mendapatkan hukuman sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya kepada para investor yang telah mempercayai AR untuk mengelola modal dan mendapatkan keuntungan dari modal yang ditanamkan tersebut.