Praktik kedokteran melibatkan serangkaian perawatan medis yang kompleks dan berpotensi berisiko tinggi. Ketika terjadi kegagalan perawatan, diagnosa yang salah, atau tindakan medis yang kurang tepat, muncul pertanyaan tentang kemungkinan penuntutan pidana terhadap dokter. Artikel ini bertujuan menganalisis masalah hukum terkait penuntutan dokter secara pidana dalam praktik medis. Dengan memakai lensa hukum kedokteran, studi ini meninjau elemen-elemen hukum yang terkait dengan tanggung jawab dan kewajiban dokter, serta faktor-faktor yang harus dipertimbangkan sebelum penuntutan pidana diputuskan dalam kasus tertentu. Data dikumpulkan secara kualitatif melalui tinjauan literatur dengan kata kunci yang relevan yaitu hukum kedokteran”, malpraktik”, pidana”. Analisis studi komparatif yang berpusat pada perspektif hukum dan etika memberikan pandangan menyeluruh tentang masalah ini. Hasil tinjauan literatur dan studi komparatif menunjukkan bahwa penting bagi sistem hukum untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara melindungi masyarakat dan memastikan keadilan bagi dokter. Kewajiban dan tanggung jawab dokter harus dipahami dalam konteks yang mencakup pertimbangan etika dan standar perawatan medis. Penuntutan pidana terhadap dokter idealnya hanya dilakukan dalam kasus yang melibatkan kelalaian serius atau niat jahat yang jelas. Komunikasi yang baik antara dokter, pasien dan keluarganya juga merupakan kunci penting dalam hubungan dokter-pasien.