Kasus kekerasan seksual Reynhard Sinaga seorang mahasiswa Indonesia yang didakwa atas 159 pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria di Manchester, Inggris dari tahun 2015 sampai 2 Juni 2017. Penelitian pada kasus ini menggunakan metode penelitian kualitatif, karena metode ini lebih menekankan analisa atau deskriptif. Proses penelitian bersifat lebih ditonjolkan dan dilandasi dengan teori, dan tujuannya teori ini diharapkan dapat menjelaskan suatu fenomena dengan mendalam. Reynhard Sinaga ditangkap pihak kepolisian dan kemudian menjalani empat sidang terpisah pada tahun 2018 hingga 2020. Persidangan kasus ini tidak boleh ditayangkan. Salah satu media terbesar di Inggris BBC ikut mendampingi persidangan Reynhard dan mendapat akses berkas persidangan tersebut. Hakim Suzzane Goddard telah menetapkan masa hukuman Reynhard Sinaga adalah minimum penjara 30 tahun, setelah itu Reynhard akan mendapatkan pembebasan bersyarat. Vonis hakim Suzzane adalah vonis kedua yang diterima oleh Reynhard, pada vonis pertama Reynhard mendapatkan hukuman yaitu 88 hukuman minimum 20 tahun penjara. Hakim Suzzane menyatakan Reynard tidak akan pernah aman untuk dibebaskan.