Pengguna kendaraan atau angkutan jalan yang melanggar dan tidak mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam lalu lintas dan angkutan jalan disebut sebagai Pelanggaran lalu lintas, Pelanggaran lalu lintas yang terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan kerugian bagi pengendara lainnya bahkan dapat menyebabkan kecelakaan sehingga diperlukannya penagakan hukum terhadap pelanggar lalu lintas yang tidak mematuhi aturan yang ada dalam berlalu lintas. Penegakan hukum yang sama dan transparan mempunyai kontribusi yang sangat besar sehingga peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas tersebut bisa di taati oleh semua pihak dengan harapan dapat menurunkan jumlah kasus pelanggaran maupun kasus kecelakaan lalu lintas. ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) merupakan suatu system yang dibuat untuk mendukung proses penegakan hukum terhadap pelanggar lalu lintas, system ini bekerja menggunakan teknologi CCTV (Closed Circuit Televion) sebagai alat bentu. Teknologi ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) merupakan implementasi dari kemajuan teknologi informasi guna mencatat atau merekam setiap pelanggaran lalu lintas secara elektronik yang mampu mendukung terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran dalam berlalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dan dampak dari penerapan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) di kota Batam, Metode yang digunakan yaitu metode empirif kemudian metode pengumpulan data yang dipakai yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Penerapan penegakan hukum terhadap pelanggar lalu-lintas melalui ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) sebagai upaya mengurangi angka kasus pelanggaran lalu lintas di Kota Batam dinilai masih belum berjalan dengan efektif.