Dalam hal penindakan tindak pidana KDRT kepolisian menjadi salah satu aparat untuk menanganinya. Dalam kasus seperti ini, tentu akan menimbulkan korban yang biasanya mengalami trauma baik secara fisik maupun psikis. Untuk menangani hal tersebut, peran bagian psikologi yang terdapat di kepolisian dibutuhkan untuk membantu pendampingan terhadap korban maupun pelaku untuk membantu penegak hukum lainnya dalam menyelesaikan kasus hukum yang terkait dalam KDRT. Adapun rumusan masalah yang dibahas yaitu bagaimana pengaturan hukum perlindungan anak yang mengalami KDRT dan bagaimana peranan Psikologi Kepolisian dalam penegakan hukum terhadap Pelaku tindak pidana kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga. Tujuan dan manfaat penelitian yaitu untuk mengetahui pengaturan hukum perlindungan anak yang mengalami kekerasan serta mengetahui peranan psikologi kepolisian dalam penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana kekerasan terhadap anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode penelitian empiris. Yang diterapkan oleh psikologi kepolisian dalam menangani sebuah kasus kekerasan terhadap anak yaitu psikologi in law, bidang tugas psikologi yang berperan atau dilibatkan dalam proses hukum. Adapun saran yang penulis berikan yaitu, pada saat penanganan kasus tindak pidana, khususnya KDRT terhadap anak pihak berwenang perlu untuk melibatkan bagian psikologi kepolisian dalam proses penanganan kasus dan tidak dibutuhkan saat diundang saja, karena peran psikolog sangat penting.