Pengembangan infrastruktur transportasi jalan memiliki peran penting dalam mendukung kegiatan ekonomi, tetapi juga menimbulkan berbagai masalah terkait pelanggaranuhukum laluulintas, kecelakaan, ketidakdisiplinan penggunaujalan, dan kemacetan. Penerapanusistem e-tilang telah dipilih sebagai solusi yang efektif dalam memberlakukan tilang kepada pelanggar peraturan lalu lintas, meskipun masih ada tantangan dalam hal penerimaan teknologi ini oleh seluruh masyarakatudi Indonesia. Penelitianuini menggunakanumetode yuridis empirisuuntuk menjawab pertanyaan mengenai efektivitas penggunaanue-tilang. Hasilupenelitian menunjukkan bahwa penggunaanuaplikasi e-tilang masihubelum efektifukarena belumumemenuhi kelima indikatoruefektivitas yang diajukan oleh Stees. Indikator tersebut meliputi produktivitas, adaptabilitas, kepuasan kerja, kemampuan untuk menghasilkan keuntungan, dan pencarian sumber daya. Terdapat beberapa faktorupenghambat yang mempengaruhiuefektivitas aplikasi e-tilang, seperti masalah sumber dayaumanusia, kurangnya sosialisasi yang cukup tentang e-tilang, mekanismeupelayanan aplikasi e-tilang, dan infrastruktur yang belum memadai.