Gerakan literasi merupakan salah satu inisiatif yang kini harus dilakukan oleh sekolah, karena peran guru selain mengajar juga mendorong gerakan literasi di kelasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana program pembiasaan literasi dalam meningkatkan minat baca siswa SMPN 24 Semarang, dan untuk mengetahui kendala implementasi program pembiasaan literasi dalam meningkatkan minat baca siswa SMPN 24 Semarang. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kualitatif, teknik pengumpulan observasi dan wawancara. Teknik analisis data digunakan yaitu triangulasi sumber. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa SMPN 24 Semarang telah maju ke tahap pengembangan literasi. Literasi sains dan teknologi, misalnya, juga dibina sebagai bagian dari Gerakan Literasi di Sekolah, sehingga literasi tidak hanya menghabiskan waktu 40 menit untuk membaca buku. Implementasi Gerakan Literasi Sekolah di SMPN 24 Semarang adapun program yang menunjang adalah sebagai berikut membaca di pagi hari, mini library atau pojok baca, dan pengadaan perpustakaan sebagai sumber sumber literasi. Sebagian besar siswa kelas VII SMPN 24 Semarang masih kurang dalam hal minat membaca, yang masih menjadi kendala signifikan dalam pelaksanaan program. Pelaksanaan gerakan literasi sekolah di SMPN 24 Semarang tentunya akan memberikan dampak positif bagi siswa salah satunya adalah mereka akan lebih sering membaca dan lebih mampu memahami buku yang dibacanya. Agar siswa semakin semangat membaca, maka kepala sekolah harus terus meningkatkan sarana prasarana untuk mendukung berjalannya literasi tersebut. Kepala sekolah juga berupaya untuk lebih meningkatkan program-program yang lebih kreatif agar siswa berperan aktif dalam melaksanakan tugas-tugas terkait literasi tersebut.