ABSTRAKKorupsi adalah merupakan tindakan yang nyata tidaklah baik dan sangat buruk sehingga berpotensi menimbulkan kerugian bangsa negara Indonesia pengembalian aset hasil korupsi jangan hanya menjadi lamunan saja, yang ternyata banyak sekali aset negara hasil dari tindakan korupsi bisa menimbulkan bermacam tindak pidana kejahatan korupsi. Penulisan karya ilmiah ini untuk mengetahui bisakah menghapus pidana korupsi dengan mengembalikan uang negara. Pada penelitian atau penulisan karya ilmiah ini penggunaan penelitian yuridis normatif yaitu penelaahan regulasi tertulis yang ada dan yang masih berlaku, yang terkait dengan pengembalian keuangan negara yang digukikan akibat dari terkorupsi penjahat bernama koruptor. Koruptor secara akademis tidaklah orang yang bodoh, koruptor adalah orang yang pintar sebagai beberapa penyebab terjadinya korupsi salah satunya ialah sifat serakah menuruti keinginan hawa nafsu untuk menumpuk kekayaan duniawi demi kepentingan pribadinya. Dikembalikannya uang kerugian negara pada waktu pelaksanaan proses di peradilan maupun pada waktu penyidikan atau saat hakim belum memberikan putusan terhadap perkara, terdakwa pada konteks ini tidak bisa dihapuskan hukuman pidananya namun dikembalikannya uang negara oleh terdakwa bisa jadi sebuah acuan pertimbangan dari hakim ketika menjatuhkan vonis hukuman yang merimgankan sebab adanya sebuah itikad baik dari terdakwa untuk bisa memperbaiki kejahatan yang dilakukan.