Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang sangat padat, dimana penduduknya mayoritas menggunakan transportasi sebagai alat untuk memenuhi kebutuhannya. Transportasi membutuhkan bahan bakar untuk dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan. Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah suatu materi apapun yang dapat diubah menjadi energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pemerintah terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM pada pedagang pasar tradisional serta untuk mengetahui tanggalan para pelaku usaha mikro kecil menengah terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pemerintah di Kabupaten Rembang yaitu pada pedagang pasar tradisional Lasem. Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah para pedagang UMKM di pasar tradisional Karangturi. Data yang digunakan adalah menyebarkan kuesioner pada setiap pedagang usaha mikro kecil menengah di pasar tradisional Karangturi. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan analisis deskriptif yaitu melalui perhitungan persentase dan jumlah skor untuk mengetahui tanggapan para responden yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pemerintah menyebabkan naiknya harga bahan pokok lainnya, dilihat dari hasil analisis data yang menyatakan sangat setuju yaitu dengan persentase 77,78%, daya beli masyarakat terhadap pedagang pasar tradisional mengalami penurunan, yaitu dilihat dari hasil analisis data yang menyatakan setuju yaitu dengan persentase 50% dan sangat setuju yaitu dengan persentase 22,2%, serta omset pedagang pasar tradisional juga mengalami penurunan, dilihat dari hasil analisis data yang menyatakan setuju yaitu dengan persentase 66,67%. Dapat disimpulkan bahwa kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat merugikan bagi para pelaku pedagang UMKM.