Penelitian ini bertujuan memahami proteksi hukum pembeli dalam jual beli perkebunan kelapa sawit di bawah tangan di Desa Kerta Bhakti dan mengetahui faktor-faktor yang mendorong jual beli secara bawah tangan. Jual beli di bawah tangan merupakan jual beli dengan pembayaran secara tunai atau sebagian yang dilakukan atas kesepakatan para pihak (penjual dan pembeli) tanpa melalui PPAT . Praktik jual beli secara di bawah tangan yang diilakukan masyarakat masih tidak sesuai dengan ketentuanUndang-Undang Pokok Agraria (UUPA) dan Peraturan Pemerintah(PP). Metode dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dengan jenis penelitian empiris. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif yaitu observasi dan wawancara secara purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, pengaturan mengenai proteksi hukum pembeli dalam jual beli di bawah tangan terdapat pada pengaturan wanprestasi perjanjian. Selain itu,perlindungan hukum juga diperoleh dari pemerintah desa berupa bantuan melalui mediasi. Adapun faktor pendorong terjadinya jual beli di bawah tangan dikarenakan beberapa faktor ,yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat ,sentimen buruk masyarakat terhadap kepengurusan tanah di PPAT, Kepuasaan hukum masyarakat terhadap surat pelimpahan tanah dari desa, dan kemudahan pengajuan kredit bank.