Indonesia sebagai Negara besar yang mendapat julukan jamrud katulistiwa menyimpan potensi yang luar biasa baik menyangkut sumber daya alam, sumber daya ekonomi maupun sumber daya manusia yang mencapai lebih kurang 250 juta penduduk. Namun sejalan dengan potensi yang dimiliki, Indonesia juga tidak pernah terlepas dari bencana alam. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana manajemen pemulihan pascabencana yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam penanganan pascabencana, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, informan penelitian terdiri dari 8 (Delapan) orang di lokasi penelitian. Teori yang digunakan adalah tentang penanggulangan bencana, terdapat 3 tahapan dengan indikator cakupan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana, diantara ketiga tahapan tersebut adalah (1) Pra Bencana, (2) Saat Kejadian, dan (3) Pasca Bencana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penanggulangan Bencana oleh BPBD Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam Penanganan pemulihan Pasca Bencana secara umum telah dilakukan dengan baik. Proses rehabilitasi dan rekonstruksi ini dilakukan berdasarkan sumber data dari informan yang bekerja di BPBD Kabupaten Hulu Sungai Selatan dari tahun 2021 hingga 2022. Pada tahun 2021, proses rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan pada pembangunan jembatan Danau Kasai di Desa Batu Laki, Kecamatan Padang batung, sedangkan pada tahun 2022 proses rehabilitasi dan rekonstruksi melakukan 4 (empat) kegiatan di Kecamatan Padang Batung, yaitu (1) Pembangunan turab baja di Desa Pandulangan, (2) Peninggian jalan sejauh 2 kilometer di Desa Batu Laki, (3) Pembangunan jembatan Batu Tumbuk di Palingkungan Desa Batu Laki, dan (4) Pembangunan jembatan Mahligai di Tambak Pipi’i Desa Batu Laki