AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya kemampuan berpikir kritis dalam bermedia sosial pada siswa. Kemajuan teknologi yang salah satu dampaknya adalah percepatan penyebaran informasi, memiliki efek positif dan negatif. Salah satu negatifnya adalah penyebaran informasi yang sangat cepat tetapi tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, contohnya pada media sosial. Penelitian ini dilakukan untuk usia pelajar 13 – 17 tahun, karena akses mereka dalam media sosial saat ini sudah sangat mudah. Saat yang sama akses kepada informasi tersebut apabila tidak dibekali pengetahuan berpikir kritis dan tata cara berinteraksi dengan media sosial yang sudah diatur dalam undang-undang, maka akan membuat mereka salah mempercayai sebuah informasi dan kemudian membagikan informasi itu kepada orang lain. Atau bahkan lebih jauh bisa melanggar Undang-undang informasi dan transaksi elektronik (UU ITE). Pembekalan siswa terkait pengarahan ini adalah merupakan bagian dari tanggung jawab orang tua, sekolah dan pihak terkait yang memiliki tugas yang sama. Penelitian ini berbentuk metode analisis yang mana sumbernya adalah jurnal yang memiliki fokus permsalahan yang sama. Dari jurnal tersebut peneliti mengambil keputusan bahwa perhatian tentang pentingnya membekali siswa dalam interaksi mereka dengan media sosial telah dilakukan melalui kegiatan sekolah bahkan dikegiatan yang bersifat pelayanan pada masyarakat wilayah tertentu. . Diharapkan dengan kemampuan berpikir kritis dan memiliki pengetahuan akan tatacara bermedia sosial yang tepat melalui kegiatan-kegiatan tersebut, siswa dapat menggunakan media sosial untuk keperluan yang positif dan membangun.