ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisa peran pemerintah desa dalam meningkatkan produktivitas ekonomi di Desa Pungut Hilir. Responden dalam penelitian ini adalah Masyarakat dan Pemerintah Desa Pungut Hilir. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan sumber data primer diperoleh melalui wawancara dengan informan dari masyarakat, dan data sekunder berupa data yang didapatkan dari Pemerintah Desa Pungut Hilir. Pemerintah Desa Pungut Hilir dalam menjalankan tupoksinya untuk melakukan pembangunan sarana prasarana pedesaan guna meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat telah melakukan pembangunan dalam bentuk infrastruktur berupa jalan dan jembatan menuju lokasi pertanian masyarakat. Peningkatan produktivitas ekonomi masyarakat yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Pungut Hilir berfokus pada bidang pertanian karena mayoritas penduduk Desa Pungut Hilir bekerja sebagai petani, dan melihat kendala serta permasalahan yang dialami masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Hasil penelitian ini menunjukkan peran pemerintah dalam meningkatkan produktivitas ekonomi sangat penting. Dalam 5 tahun terakhir tercatat Pemerintah Desa Pungut Hilir telah membangun infrastruktur berupa jalan dan jembatan ke 4 lokasi pertanian masyarakat yaitu infrastruktur menuju lokasi pertanian masyarakat di wilayah Batang Sangkir, Sungai Panjang, Lubuk Gajah Jatuh, dan Dusun Seberang. Pembangunan infrastruktur ini berdampak baik kepada masyarakat Desa Pungut Hilir, dengan adanya pembangunan infrastruktur ini, akses masyarakat lebih mudah menuju lahan pertanian mereka, biaya operasional yang dikeluarkan menjadi lebih murah, waktu yang digunakan masyarakat di lahan pertanian mereka lebih efisien dan masyarakat menyatakan puas dengan adanya pembangunan infrastruktur ini oleh Pemerintah Desa, dan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir Pemerintah Desa Pungut Hilir telah berperan dalam meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat Desa Pungut Hilir. Produktivitas ekonomi masyarakat mengalami peningkatan dikarenakan biaya operasional yang murah dibanding sebelum adanya pembangunan jalan, karena untuk membawa hasil pertanian masyarakat kini menggunakan kendaraan roda dua.