Kekerasan dalam rumah tangga ialah semua bentuk atau motif kekerasan yang terjadi dalam sebuah rumah tangga yang mengakibatkan adanya penderitaan yang dirasakan oleh korban yang dominan terjadi pada perempuan baik secara seksual, psikologis, fisik, maupun perbuatan menelantarkan rumah tangga. Di akhir tahun 2022 kemarin pemberitaan mengenai KDRT mencuat. Setelah adanya laporan dari korban yang merupakan public figure kasus ini menjadi trending topic di berbagai media dan menyedot perhatian masyarakat. Kasus yang terjadi pada artis L menjadi korban KDRT sedangkan pelakunya adalah suami dari L yaitu RB. Korban mengajukan laporan KDRT yang menimpanya pada Polres Metro Jakarta Selatan dengan nomor laporan LP/B/2348/IX/2022/SPKT /POLRESMETROJAKARTASELATAN/POLDAMETROJAYA. Dalam beberapa media disebutkan bahwa Korban L mencabut laporan mengenai KDRT dan kuasa hukum dari RB mengajukan penangguhan penahanan. Tetapi dari kepolisian menyatakan bawa meskipun adanya pencabutan laporan dan penangguhan penahanan, proses dari penyidikan serta restoratuve justice tetap berjalan. Adapun yang menjadi sumber bahan kajian hukum yang digunakan oleh penulis adalah diantaranya bahan yang bersumber Hukum Primer yakni sumber-sumber hukum mengikat meliputi peraturan undang-undang yang relevan misalnya UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga.Dengan tujuan untuk mengetahui aturan-aturan hukum Restorative Justice dalam kasus KDRT atas laporan dengan nomor LP/B/2348/IX/2022/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya. Serta untuk mengetahui penerapan Restorative Justice dan perlindungan hukum terhadap korban dalam kasus tersebut.Domestic violence is any form or motive of violence that occurs within the household that resulted in suffering felt by the victim which predominantly affects women sexually, psychologically, physically, and through domestic neglect. At the end of 2022, news emerged about domestic violence. After a report from the victim, who is a public figure, this case became a trending topic in various media and attracted public attention the case against artist L was a victim of domestic violence while the perpetrator was L&#039s husband, RB. The victim reported the crime of domestic violence that happened to her to the South Jakarta Metro Police with the report number LP/B/2348/IX/2022/SPKT /POLRESMETROJAKARTASELATAN/POLDAMETROJAYA. In some media, it was mentioned that Victim L withdrew the domestic violence report and RB&#039s lawyer filed a suspension of detention. However, the police stated that although the report has been withdrawn and the suspension of detention has been made, the investigation and restorative justice process will continue. The sources of legal study materials used by the author include materials sourced from Primary Law, namely binding legal sources including relevant laws and regulations, for example Law Number 23 of 2004 concerning the Elimination of Domestic Violence. With the aim of knowing the legal rules of Restorative Justice in cases of domestic violence in the report number LP/B/2348/IX/2022/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya. As well as to find out the application of Restorative Justice and legal protection for victims in these cases.