Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pagelaran Lombok Sharia Festival (LSF) sebagai media komunikasi dan promosi kain tenun yang merupakan warisan budaya serta telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat NTB sejak zaman nenek moyang. Melalui fashion show, LSF memperkenalkan desain pakaian berbahan dasar kain tenun yang dapat digunakan tidak hanya pada acara tertentu tetapi juga dapat digunakan pada acara formal dan non-formal. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu menjelaskan fenomena sosial yang terjadi dengan menggunakan teori AIDDA yang merupakan salah satu model dari Teori Komunikasi Pemasaran. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwasanya hadirnya pagelaran Fashion Show Lombok Sharia Festival berhasil menjadi media komunikasi dan promosi yang baik antara desainer kepada target pasar dengan menghadirkan pasar baru dalam dunia Fashion, yaitu memperkenalkan kain tenun khas NTB sebagai kain yang bisa digunakan tak hanya dalam kegiatan adat atau acara besar adat saja, namun juga bisa diaplikasikan pada pakaian sehari-hari. Dari pagelaran tersebut, masyarakat mulai tertarik dengan penggunaan kain tenun khas NTB dengan indikator keberhasilan penjualan karya yang ditampilkan pada acara ini dengan baik dan bisa diterima oleh masyarakat.